Intisari-Online.com - Inilah salah satu senata yang paling mematikan sekaligus juga paling jahat yang pernah digunakan dalam peperangan sejak dahulu.
Senjata berupa gas beracun yang digunakan dalam peperangan sebenarnya bukan merupakan hal baru. Pada Perang Dunia I, senjata ini juga sudah digunakan.
Dalam pertempuran, gas racun jenis mustard (sulfur mustard) pertama kali digunakan pada tahun 1860.
Gas sangat mematikan yang bekerja dengan cara menghancurkan struktur DNA dan sel tubuh ini malah sudah diproduksi secara massal beberapa tahun kemudian oleh perusahaan bernama Dow Chemical.
Untuk mengenali gas maut ini, gas mustard memiliki warna kuning serta berbau seperti mustard (sejenis saus).
Pasukan perang yang sedang bertempur biasanya memakai arsenal yang tak kasat mata ini saat kedua belah pihak berada dalam posisi tempur terkunci (dead-lock).
Kedua pihak yang bertempur hanya bisa bertahan pada posisinya masing-masing, tidak bisa maju menyerbu dan juga tidak bisa mundur serta hanya bisa berlindung di parit pertahanan (trench war).
Oleh karena itu serangan gas beracun terpaksa dipakai sebagai jalan pembuka bagi pasukan infanteri yang bertugas sebagai pendobrak parit pertahanan lawan.
Dalam PD I pasukan Jerman pertama kali meluncurkan serangan gas beracun pada pertengahan tahun 1915.
Misalnya dalam pertempuran di Ypres, Belgia. Jenis gas yang dipakai adalah chlorine.
Serangan gas beracun yang dilontarkan menggunakan peluru meriam itu mengakibatkan 5.000 prajurit Inggris gugur.
Baca juga: Waspadalah, dalam Kondisi Perang, Korut Bisa Menyerang Pakai Drone Bersenjata Kimia
Source | : | wikipedia,warhistoryonline.com |
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR