Rumus Yamaha Jupiter-Z MP2 Bisa Balap Basah dan Kering

Nurul - Senin, 19 Juni 2017 | 11:04 WIB

Tidak percuma Kiki Sidqy datang jauh dari Banten ikut Sumatera Cup Prix seri II di Jambi beberapa waktu lalu.

Bermodal Yamaha Jupiter-Z, berhasil mendominasi kelas MP2 dan jadi lawan sulit bagi bebek 150 cc di kelas MP1.

“Speknya masih MP1 125 cc MotorPrix zaman dulu. Karena sekarang kelas MotorPrix wajib injeksi, makanya hanya dipakai untuk event Kejurda atau klub event. Alhamdulilah pertama main di Sumatera, langsung juara umum di kelas MP2,” bangga pembalap tim Dragon KMRT SS2RT BM Tech IMI Serang ini.

Menariknya, Yamaha Jupiter-Z spek MP2 ini balap di aspal kering dan basah. 

Menurut M. Baehaqi sang juru korek, karakter mesin kalem yang bikin motor gampang dijinakkan di sirkuit kering maupun basah.

1. KOMPRESI.

Rasio kompresi 12,3 : 1 diterapkan. Apalagi sekarang balap pakai bensin oktan 98. Namun Baehaqi memang sengaja tidak mematok rasio kompresi tinggi agar mesin kalem dan awet sepanjang lomba.

“Kompresi segitu didapat lewat main di piston dan ruang bakar. Piston pakai diameter 55,25 mm yang dipasang sejajar bibir liner. Kapasitas mesin naik jadi 129 cc. Untuk lubang in dan ex juga digarap ulang. Diameter lubang in dibuat 25 mm dan ex 21 mm,” papar Baehaqi yang bengkelnya di Tanjung Priok, Jakarta.

2. KEM BANTU TENAGA BAWAH.

Biar enggak kedodoran dengan rasio kompresi rendah, karakter kem dibuat galak di putaran bawah. Baehaqi mengakali lewat bikin kem dengan LSA lumayan tinggi yakni 108°. Durasi kem in dan ex-nya dibuat kembar 278°, dengan lift klep isap setinggi 9,1 mm dan buangnya 9,3 mm.

“Sengaja dibuat begitu karena trek Kejurda ataupun klub event tidak terlalu panjang dan patah-patah. Biar tenaga bawahnya agak cepat tapi enggak liar,” tambah mekanik yang kasih nama bengkelnya Kalijaga Speed ini.

3. MAGNET ENTENG DAN RASIO BERAT.

Finishingnya, pengapian dibikin total lost dengan magnet enteng bikinan YY Pang yang berbobot 400 gram. Dengan magnet ini putaran mesin jadi lebih ringan. Selain itu, gigi rasio juga dibuat lebih berat untuk trek Kejurdaan. “Angka pasti gigi rasio saya agak lupa. Yang pasti rasio gigi 2 dibuat lebih berat dari yang lain,” tutupnya.

Data Modifikasi

CDI            : BRT-Bintang Racing Team

Kampas kopling : Suzuki FR 80

Klep           : BRT In 29 mm, ex 24 mm

Karburator    : Mikuni TMR 28

Piston         : Uma Racing (www.motorplus-online.com)

Penulis : Nurul
Editor :




KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular

Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.